BANDUNG, KOMPAS.TV - Dampak kebijakan larangan study tour keluar kota oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berimbas pada turunnya omzet perusahaan otobus.
Sementara tak sejalan dengan Dedi Mulyadi, Wali Kota Bandung M. Farhan membolehkan sekolah menggelar study tour asal tak masuk dalam kategori penilaian akademik siswa.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memperbolehkan kegiatan study tour yang dilaksanakan sekolah asalkan kegiatan tersebut tidak dikaitkan dengan penilaian akademik siswa.
Kebijakan Farhan ini berbeda dengan keputusan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang melarang sekolah menyelenggarakan program study tour.
Menurut Farhan, study tour merupakan bagian dari pembelajaran nonformal yang dapat memperluas wawasan siswa selama dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan dalam pengawasan pihak sekolah.
Sementara itu, dampak kebijakan larangan study tour keluar kota oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mulai terasa bagi perusahaan otobus atau PO.
Sebuah PO di Bekasi Utara mengalami penurunan omzet mencapai 40 hingga 60 persen.
Akibatnya, puluhan kru terpaksa menganggur karena sepinya order. Para kru hanya duduk dan sebagian membersihkan armada.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, sebagian dari mereka terpaksa berutang di warung imbas tidak adanya pemasukan.
Pengelola bus pariwisata berharap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengevaluasi kebijakan larangan studi tour yang berdampak terhadap sejumlah pengelola jasa transportasi bus.
Karyawannya kini juga terancam tak ada pekerjaan akibat minimnya order.
Baca Juga "Study Tour" Dilarang Gubernur Jabar, Bus Pariwisata Sepi Penyewa hingga Kru Dirumahkan di https://www.kompas.tv/nasional/607240/study-tour-dilarang-gubernur-jabar-bus-pariwisata-sepi-penyewa-hingga-kru-dirumahkan
#studytour #dedimulyadi #walkotbandung
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/607296/tak-ikut-dedi-mulyadi-wali-kota-bandung-farhan-bolehkan-study-tour-berut